-->


Saturday, 23 March 2013

Puasa Yukkkk ^_^ !

Hari ini Sabtu, 11 Jumadil Awal 1434 / 23 Maret 2013
In sya ALLAH Senin, Selasa dan Rabu..
Tanggal 13, 14 dan 15 Jumadil Awal adalah Jadwalnya untuk Shaum Ayyamul Bidh..
Shaum 3 hari dipertengahan Bulan Hijriyah..

ALLAH MENJAGANYA...


by :Ummu ‘Abdillah Bintu Daniel

#Kisah Nyata #Penculikan #Gadis SMP Di Riyadh, Saudi Arabia

Kisah ini disampaikan oleh seorang guru Qur`an Doktorah Raawiyah. Sebelum mengakhiri pelajaran seperti biasa beliau selalu menyelipkan beberapa nasihat, tapi kali ini nasihatnya adalah kisah nyata yang terjadi di Riyadh.

“Yaa Akhwat apa telah sampai berita kepada kalian tentang penculikan seorang gadis mutawasithah (SMP) sepekan lalu?”
“Dan tidak ada satu pun dari kami mengetahui berita tersebut”. “Baiklah yaa Akhwat, akan ku ceritakan kepada kalian bagaimana itu terjadi”.

Friday, 22 March 2013

Dua Pemimpin Dunia Penghafal Qur'an



                           PM Palestina, Ismail Haniya dan Presiden Mesir, Mohammed Mursi

KAIRO -- Hafiz (penghafal Alquran) sekaligus pemimpin negara. Itulah dua gelar yang disandang oleh Mohammed Mursi dan Ismail Haniya.

Mursi tercatat sebagai Presiden Mesir pertama yang hafal Alquran. Pria bernama lengkap Mohammed Mursi Issa Ayyat ini bahkan bersama Istri dan seluruh anaknya adalah penghafal Alquran.

Kisah Nyata Seorang Gadis Kecil Penghafal Qur’an Bernama Bar’ah, Penderitaan Hidup Yang Silih Berganti Selalu Ia Lewati Dengan Keikhlasan Dan Kesabaran


http://tausyah.wordpress.com/Bar'ah

Bar'ah
Ini adalah kisah gadis berumur 10 tahun bernama Bar`ah, yang orangtuanya dokter dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada usia ini, Bar `ah menghafal seluruh Al Qur’an dengan tajweed, dia sangat cerdas dan gurunya mengatakan bahwa dia sudah maju untuk anak seusianya. Keluarganya kecil dan berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya … . hingga suatu hari ibunya mulai merasa sakit  perut  yang  parah dan  setelah  beberapa  kali  diperiksakan  diketahuilah  ibu  bar’ah menderita kanker, dan kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.

Pentingnya Tahsin Sebelum ke Tahfizh... Keep Spirit....

Apakah anda ingin menjadi hafizh Al-Qur'an?.. Harus dong, hari gini nggak mau berubah, apa kata para malaikat dan penduduk langit !!! Wahwahwah........
Jangan mikirin dan ngurusi dunia malulu ya sahabat, akherat juga kudu di prioritaskan..
Whatz!!... Ternyata diam-diam hatimu terpanggil untuk menjadi al-hafizh.. Subhanallah, siiip deh..
Semoga kita dimudahkan ya sahabat..
Kita sharing pengalaman saja ya,
oke, hehe.. ^0^

Teknik Menghafal Al-Qur'an

by : penamuslim.com.

Menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca maupun mendengar.Pekerjaan apapun jika sering diulangi pasti hafal.Tak heran jika kita lihat sebagian masyarakat Indonesia,terutama kakek dan neneknya, rata-rata hafal surat Yaasin dan Al-Mulk.Burung kakaktua pun mampu menghafal sejumlah susunan kata karena sering mendengar kata-kata tersebut.
Maka kalau burung saja mampu menghafal sejumlah kata, apalagi manusia.Jika rajin, dengan seizin Allah ia jauh lebih mampu dari burung kakatua.Anak kecil kadang mampu mengucapkan dengan persis iklan yang biasa didengarnya dari radio atau TV.

JANGAN MATIKAN SEBELUM HAFAL QUR'AN

oleh : Yusuf Mansur Network

Tepatnya tanggal 5 Oktober 2008 – seorang gadis kecil Indonesia mengalami musibah yang luar biasa di negeri antah berantah nan jauh  - Syria. Dia terjatuh dari ketinggian sekiar 15 meter dan terbanting-banting di anak tangga ampiteater Roma di Busrah. Akibat kecelakaan ini gadis kecil tersebut mengalami pendarahan otak yang sangat hebat, dia harus menjalani berbagai pembedahan otak dan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya sampai berbulan-bulan kemudian.  Pada saat pendarahan masih menguasai otaknya sehingga kesadarannya timbul tenggelam, gadis kecil ini lirih berdoa :

"Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Al-Qu’ran...".

Jabir bin Hajjan: Bapak Kimia Islam Pertama

Siapa yang tidak mengenal ilmu kimia? Bagi para murid jurusan IPA, kimia adalah salah satu mata pelajaran yang sedikit menguras tenaga dan fikiran. Karena tak jarang di dalamnya membahas sesuatu yang sangat kecil bahkan sampai sesuatu yang tidak tampak di mata kita. Rumus-rumus yang menghiasinya pun menyilaukan mata. Memang banyak para murid yang menyukai pelajaran tersebut dan menjadikannya sebuah tantangan yang harus dikerjakan, tapi tak sedikit pula murid yang tidak menyukainya. Namun sejak dua tahun yang lalu, suka atau tidak suka para murid harus mempelajarinya semaksimal mungkin, karena pemerintah memutuskan untuk memasukkanya ke dalam mata pelajaran yang di Ujian Nasionalkan. Siapakah sebenarnya orang besar di balik ilmu rumit tersebut?

Namanya Jabir bin Hajjan. Nama yang tidak dapat dihapus begitu saja dari sejarah Islam. Karya-karya cemerlangnya pun tak bisa hanya dipandang sebelah mata. Sebab sejarah telah menjadi saksi, bahwa Jabir adalah seorang ahli kimia Islam yang begitu berjasa pada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Oleh karena itu tidak berlebihan jika kita menyebutnya “Bapak Kimia Islam”.

Ibnu Sina: Raksasa Intelektual Muslim

Meninggalkan jejak-jejak tak ternilai di berbagai cabang ilmu. Karyanya meliputi logika, kedokteran, filsafat, matematika, astrologi, teologi, etika, politik, mistik, tafsir, kesusastraan dan musik.
Di Timur dan Barat, namanya begitu gemilang. Kecerdasannya memukau banyak orang. Karya yang dihasilkan sangat monumental dan selalu menjadi rujukan. Tak hanya satu ilmu, ia menekuni banyak bidang. Dari musik, sastra, filsafat sampai kedokteran. Tak aneh, kalau kemudian ia menjadi toggak dan pilar penggerak paling berpengaruh di dunia.
Dialah Ibnu Sina. Nama aslinya Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdullah Ibnu Sina. Ia lahir di Afshana, dekat kota Bukhara (Turkistan) pada 980 M. Ayahnya bernama Abdullah, berasal dari Balkh. Abdullah pernah diangkat sebagai gubernur Samanite, kemudian ditugaskan di Bukhara. Di situlah, Ibnu Sina mengawali pendidikannya.

Kiat Sukses Belajar Kimia


KIMIA itu sukar?

Sering terdengar banyak keluhan bahwa belajar kimia sangat sukar. Di antara beberapa keluhan adalah: Saya tidak cukup cerdas untuk belajar kimia, saya tidak dapat mengikuti jalan pikir kimiawan, saya takut gagal di mata pelajaran kimia, ingatan saya tidak cukup kuat untuk mengingat rumus dan fakta kimia.Yang harus pertama sekali diubah justru pandangan-pandangan keliru tentang Anda sendiri tadi. Pertama sekali Anda harus percaya bahwa Anda mampu untuk belajar kimia. Anda yakin bahwa kalau belajar dengan baik Anda akan sukses. Jadi pada dasarnya belajar kimia tidak berbeda dengan Anda belajar pelajaran lain ataupun Anda belajar naik sepeda.

Yang sangat diperlukan adalah tekad dan keyakinan kuat kalau Anda bekerja dengan baik Anda akan sukses.

Untukmu yang “Mempensiunkan” Dakwah



Dijalan dakwah kita tak mengenal musim gugur

Selalu ada dihati kita musim semi yang ditumbuhi bebunga

Dijalan dakwah kita tak pernah tahu apa artinya “pensiun”

Selalu ada kerja kerja untuk dakwah yang selalu menggelora

Dijalan dakwah kita tak mengenal “wisuda”

Selalu ada ujian-ujian yang tak henti menyapa

Dijalan dakwah kita tak pernah menginginkan banyak gelar

Selalu ada obsesi, bahagia dengan satu gelar, “S.Ps (Sarjana Penikmat 
Surga)”

Buta terhadap Aib Sendiri

Oleh : Gunawan Alfarizi


Setiap insan di dunia ini pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebagai insan yang tak pernah luput dari kesalahan dan kealfaan, tentunya kita harus sering sering bercermin ke dalam diri kita sendiri, mengoreksi segala kekurangan yang ada.

Begitu banyak aib pada diri kita yang bisa jadi tidak kita sadari. Sungguh, jika Allah SWT menampakkan aib-aib kita ke permukaan, tentu kita tak akan mampu untuk mengangkat wajah kita. Namun selama ini Allah lah yang memiliki kuasa untuk menutupi setiap aib kita. 

Air Mata


Pernahkah Anda menangis? Saya rasa hampir setiap orang pernah mengalaminya. Air mata itu bisa jadi muncul saat kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi. Bisa jadi salah satu orang tua yang kita cintai apalagi jika keduanya meninggalkan kita selamanya. Atau mungkin suatu ketika saat pasangan kita, suami atau istri kita melangkah pergi menjauhi kita baik itu sementara atau bahkan untuk selamanya. 

Tak jarang air mata itu muncul ketika kata dan sikap orang–orang di sekeliling kita menyemaikan dan menumbuhkan luka dalam hati kita. Air mata bisa jadi menetes di sudut mata kita saat menyusuri jalan yang biasa kita lewati kita temui peminta-minta tua, anak yang menengadahkan tangan saat jam-jam di mana ia seharusnya sekolah dan sosok apapun yang menerbitkan rasa iba dalam hati kita. 

Ibu, Madrasah Peradaban


Bismillahirrahmanirrahim…
Menjadi seorang Ibu Rumah Tangga sering kali di pandang sebelah mata, hanya sebagai profesi yang tidak menguntungkan kaum wanita. Urusan remeh temeh yang tak jauh  dari  “ dapur”, “sumur” dan “kasur” menjadi alasan para wanita enggan bahkan minder jika ditanya tentang pekerjaan. Apalagi bila wanita yang menjadi seorang ibu ini mempunyai jenjang pendidikan yang tinggi, ada yang memandang kasihan karena  setelah sekolah tinggi-tinggi ternyata “hanya” menjadi seorang Ibu Rumah Tangga.
Di luar dari itu semua, sebenarnya perlu kita sadari bahwa sebuah profesi yang sering di pandang sebelah mata ini bukan hanya sebuah profesi semata. Tapi, sebuah Fenomena kehidupan yang akan membentuk sebuah generasi Robbani. Tak ayal, seorang ibu dalam sebuah rumah tangga sangat berperan penting. Ia bagaikan pilar kekuatan dari kekokohan sebuah keluarga. Kebahagiaan di dalam rumah pun karena adanya peran seorang ibu yang memberikan kasih sayangnya dengan penuh ketulusan, tapi  bisa jadi adanya konflik dalam rumah tangga karena kurangnya peran ibu.

Wanita-wanita Luar Biasa

Namanya Ummu Haritsah. Ia mendengar anaknya meninggal dalam perang Badar terkena panah liar. Sebagai seorang ibu, tentu masih ada rasa kehilangan dalam dirinya. Namun ini adalah sosok ibu yang berbeda. Ibu dan wanita yang luar biasa.

Ummu Haritsah tak puas dengan hanya berita itu. Ia pun datang menghadap Rasulullah. Bukan untuk memastikan anaknya benar-benar telah mati. Tetapi untuk mendapatkan jawaban, apakah kematian anaknya itu tergolong syahid hingga membawanya ke surga, atau justru kematian yang mengantarkan ke neraka.